Kabar Update:

Menceritakan Berita.....

WEB INI MASIH DALAM TAHAP
PEMBANGUNAN DAN
PERBAIKAN

Ritual Adat dan Bukti Sejarah Suku Noahatan (Noaulu) Terancam Hilang

warga-noaulu
Warga Suku Noaulu menggunakan penutup kepala berwarna merah.

Bukan hanya kekayaan alam Papua yang dibabat habis oleh keserakahan manusia. Kini ada lagi yang mengalami kondisi serupa.

Di Maluku, tepatnya di Kabupaten Maluku Tengah, petuanan negeri Sepa. Hutan adat Suku Nouhatan (Noaulu) terancam karena penebangan hutan (loging) oleh PT BINTANG 5. Penebangan hutan yang ada di daerah tersebut telah mendapatkan perijinan dari kementerian, pemerintah provinsi, sampai kabupaten. Menurut informasi dari warga setempat, hutan mereka di kontrak selama 45 tahun dengan luas lahan sebesar 24.550 hekto are (Ha). Dan dihargai perkubiknya sebesar Rp 12.500,-.

Meski perijinan telah disetujui oleh pemerintah, namun sampai saat ini belm ada rekomendasi dari desa setempat. Warga dusun Noaulu dan warga negeri Sepa merasa bahwa keputusan tersebut dinilai sepihak.

Hal ini membuat warga desa bersama Ikatan Pelajar Mahasiswa Sepa (IPMAS) melakukan aksi protes. Mereka telah menempuh jalur hukum terkait permasalahan tersebut.

Sembari menunggu sidang paripurna terkait pemasalahan sengketa tanah adat yang masih ditunda, PT BINTANG 5 sudah mulai beroperasi dan membabat hutan adat mereka.

Bagai berharap bintang jatuh, mereka tak mampu berbuat apa-apa karena pihak perusahan dilengkapi dengan pengamanan yang serba lengkap. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk melawan karena pemerintah memegang kendali. Hutan yang dijadikan ritual adat dan tersimpan sejarah kebudayaan lokal desa tersebut perlahan tapi pasti mulai dihancurkan. Sungguh miris.

Jika kita telaah lebih teliti, 45 tahun hutan suku Nouhatan (Noaulu) dikontrak dengan luas lahan 24.550 Hektar, maka hutan mereka akan dibabat habis. Walau perusahaan tersebut mengklaim bahwa penebangan yang dilakukan adalah tebang tanam, tetap akan ada efek yang signifikan bagi warga setempat. Hal ini dikarenakan produktifitas pohon tersebut tidak akan sama dengan pohon sebelumnya karena proses pertumbuhan pohon tersebut butuh waktu yang lama.

Jika hutan mereka terus dieksploitasi maka efek yang ditimbulkan sangat signifikan bagi ekosistem disekitarnya. Efek yang ditimbulkan dari penebangan hutan tersebut yakni:
  1. Nutrisi dalam tanah akan menguap dan hilang ketika hujan, jika ada pohon maka pohon akan menahannya.
  2. Siklus air akan terganggu, akan terjadi kekeringan jika musim kemarau dan banjir ketika hujan lebat.
  3. Keanekaragaman hayati yang tersimpan di hutan tersebut akan punah dalam sekejap.
Hal ini bukan hanya dirasakan oleh warga desa tetapi juga warga kota Masohi karena hutan desa yang dieksploitasi berdekatan dengan kota Masohi.

“Apakah pemerintah tidak melihat dampak yang akan terjadi nantinya? Kenapa begitu mudah perijinan ini disetujui oleh kementrian dan pemerintah setempat? Berapa persen uang yang telah kalian dapatkan sampai-sampai sangat mudah mengorbankan nasib rakyat? Saya sangat yakin garopa (panggilan sayang bagi si tikus birokrasi) yang ada dipemerintahan Maluku tengah mendapatkan banyak keuntungan dari kontrak PT Bintang 5 ini?"

Nb:
Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Adalah ironi jika kultur yang sudah lama terjaga hilang begtu saja karena keserakahan dari tangan-tangan kekuasaan.
Save hutan Indonesia
Save hutan Maluku
Save budaya lokal
Salam cinta dari Timur Indonesia


Penulis: Morsal Sahupala
nusantarahost.com
Komentar