Kabar Update:

Menceritakan Berita.....

WEB INI MASIH DALAM TAHAP
PEMBANGUNAN DAN
PERBAIKAN

Fenomena Jalan Raya dan Korupsi di Bulukumba

Bulukumba
Salah satu jalan di Kabupaten Bulukumba

Penulis: Andhika Daeng Mammangka
KABARPELOSOK.TK - Jalan raya bukanlah sekedar jalan raya yang terdiri dari rambu lalu lintas, marka jalan, penunjuk arah, aspal, bebatuan dan garis putih. Jalan raya adalah sebuah cermin besar atas semua fenomena sosial kita yang kompleks dan rumit.

Jalan raya bahkan juga menjadi ladang-ladang inspirasi cinta yang digubah ke dalam lagu, puisi, bahkan romansa-romansa lain yang terjabarkan dalam cerpen, novel, essay dan sebagainya. Sebutlah lagu Sepanjang Jalan Kenangan yang sangat popular tahun 1980an yang dinyanyikan oleh banyak penyanyi di antaranya; Rani, Broery Marantika ataupun Yuni sara. Meskipun melintasi zaman, lagu tersebut tetap nikmat dan syahdu walaupun telah digubah ke beberapa jenis musik sebagai pengiringnya.

Seorang pemikir sosial di Amerika bernama Ronal Primeau menulis sebuah buku berjudul Romance the Road; The Literature of American Highway. Menuliskan itu, Primeau menjelajahi jalan-jalan di Amerika. Dari perjalanannya itulah dia menarik kesimpulan-kesimpulan tentang perilaku sosial orang Amerika kontemporer. Bahkan dengan jalan raya, kita bisa mengenali identitas nasional sebuah bangsa. (dikutip dari Artikel Ahyar Anwar; dari buku Essay Tanpa Pagar, Koran Tempo Makassar 2013).

Jalan raya juga disebut oleh Ahyar Anwar, sebagai medium untuk melakukan protes sosial. Ahyar mengatakan bahwa protes sosial tersebut dapat berupa ketidakpatuhan pada rambu lalu lintas, menanaminya pohon pisang atau menjadikannya kolam ikan untuk memancing.

Ahyar dan Primeau sepertinya bersepakat bahwa jalan raya adalah cermin besar terhadap kehidupan sosial. Cermin untuk mengenali wajah-wajah dan perilaku sosial kita secara subjektif dan apa yang kita lakukan dan kita lihat di jalan raya; itulah wajah dan perilaku kita yang tergambarkan.
HALAMAN: 1 2 3 4 5
nusantarahost.com
Komentar